Media sosial saat ini menjadi alat penting untuk membantu memasarkan bisnis produk atau jasa yang kamu tawarkan. Walaupun begitu kita juga tidak hanya bisa asal postin kamu perlu waktu dan jam yang tepat untuk mendapatkan perhatian audiens. Nah berikut ini adalah rekomendasi frekuensi posting media sosial.
1. Instagram
Untuk instagram sendiri memang direkomendasikan untuk posting dengan frekuensi posting dari 3 sampai 7 kali perminggu. Dalam beberapa studi kasus memposting antara 3 – 5 kali seminggu membantu meningkatkan jumlah followers tetapi yang terpenting adalah konsistensi serta kualitas konten yang diposting untuk memanjakan audiens agar tidak bosan.
2. Facebook
Dalam media sosial ini sebaiknya kamu meniru posting dengan frekuensi posting sekitar 1 – 2 kali per hari. Jika lebih dari itu tidak baik bahkan dikutip dari HubSpot interaksi customer atau audiens akan turun jika kamu posting lebih dari sekali dalam sehari.
3. Twitter
Twitter adalah platform yang cepat dan dinamis sehingga kamu bisa memposting lebih sering, sekitar 3 hingga 5 kali per hari.
Mengingat masa hidup rata-rata tweet hanya 18 menit, memposting setidaknya 10 atau lebih tweet sehari dapat memastikan jangkauan konten yang lebih tinggi.
4. LinkedIn
Untuk LinkedIn, 2 hingga 5 kali per minggu adalah frekuensi yang baik untuk menjaga profesionalisme dan relevansi. LinkedIn sendiri merekomendasikan posting setiap hari kerja di platform ini.
5. Pentingnya Konsistensi dan Kualitas
Konsistensi dalam frekuensi posting sangat penting untuk menjaga keterlibatan audiens. Jika kamu terbiasa memposting beberapa kali sehari dan kemudian beralih ke hanya beberapa kali seminggu maka kamu mungkin mulai kehilangan pengikut dan menghasilkan lebih sedikit keterlibatan per posting. Selain itu, kualitas konten harus selalu diutamakan daripada kuantitas. Memposting hanya untuk memposting tanpa mempertimbangkan kualitas dapat merugikan brand kamu.
6. Menggunakan Data untuk Menentukan Frekuensi
Efektivitas kampanye pemasaran di media sosial seperti Instagram diukur menggunakan data, bukan asumsi. Ini memungkinkan analisis dan penerapan yang lebih spesifik untuk menentukan frekuensi posting yang optimal.
Memanfaatkan fitur seperti reach and frequency dapat membantu memperkirakan hasil yang akan dicapai dengan anggaran yang dimiliki
Nah itu adalah panduan frekuensi posting media sosial yang bisa kamu ikuti. Yang perlu diingat adalah setiap media sosial memiliki algoritma dan karakteristik audiensnya yang unik sehingga kamu harus dapat menyesuaikan strategi yang tepat untuk tujuan bisnis.